Simfoni Rintik Hujan

Pesan yang terkandung dalam hujan

Harmoni Cita

Sobat super,

Cita-Cita itu apa sih?

Cita-cita (Al Himmah) berasal dari kata Ha-ma-ma yang artinya keinginan untuk melakukan suatu pekerjaan.

Dengan demikian cita-cita (Al Himmah) adalah motivasi (daya dukung) untuk melakukan pekerjaan. Cita-cita ada yang bersifat tinggi atau rendah. Ada orang yang bercita-cita tinggi, setinggi langit dan ada juga yang bercita-cita sederhana, hina dan rendah hingga tingkatan yang paling buruk.

Sebagian ulama mendefinisikan cita-cita tinggi itu adalah “Menganggap kecil terhadap suatu urusan besar sebelum mencapai final.”

Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan. Maka impian adalah sebuah keinginan yang tidak ada tindak lanjutnya.


Rupanya hampir kita semua sepakat bahwa cita-cita ideal anak kecil adalah menjadi dokter. Ayahku adalah kepala instansi di Rumah Sakit, dan aku menghabiskan jam-jam terbangku sebagai anak kecil di tempat itu. Kupikir saat itu, menjadi dokter pasti asyik.. Tapi itu belum bisa disebut cita-cita.

Mungin cita-cita pertamaku adalah pilot. Aku kecil terobsesi dengan pesawat terbang. Mungkin dari buku-buku sketsa yang penuh gambar pesawat terbang milik pamanku di loteng. Beliau pun sekarang menetap di Malaysia dan bekerja sebagai pilot maskapai Malaysia Airlines, mewujudkan cita-cita kecilnya. :)

Cita-citaku selanjutnya juga terinspirasi dari buku. Pendaki gunung, aku ingin menjadi seorang pendaki gunung. Ingin tahu sampai dimana batas kemampuanku. Ingin liat laut putih, dan menginjak salju abadi. Aku bahkan berharap saat aku menjemput ajal nanti, aku akan melakukannya di tengah padang salju. Seperti orang itu. Hehehe.

Menjelang remaja, ada seorang anak pemain basket yang reseeeee banget. Blass.. aku pun bertransisi cita-cita menjadi pemain basket, dengan harapan bisa melampauinya. Aku kemudian terus berlari dari titik nol. Wow, kemajuanku bisa dibilang pesat, aku masih ingat waktu itu tak ada teman seangkatan yang bisa mengalahkanku dalam duel man to man. Cita-citaku yang satu ini terbit dari sudut yang agak konyol, tapi aku sungguh menikmatinya..!

Di Jogja pun, kos pertamaku di Swakarya punya lapangan basket di dekatnya. Bisa setiap hari deh aku dan teman-teman main disana. Betapa menyenangkannya waktu itu. Hanya 2 hal yang mungkin kulakukan di siang hari, main basket atau berbaring di teras kos lantai 2, menghafal huruf kanji yang njelimet sembari ditemani lantunan soundtrack One Litre of Tears.

Tapi kemudian kami terusir dari lapangan itu. Kami tak sudi membayar hanya untuk bermain. Maka ucapkan selamat tinggal pada ring basket, selamat tinggal menara jam yang berhantu di malam hari (kalian sudah tahu belum soal ini?).

Dan itulah akhir dari karir Basket kami.. hahaha, kayak pemain pro aja..

Begitu banyak sudah cita-cita yang telah mengalami revisi berkali-kali. Pilot, Pendaki gunung, Pelaut, Pemain Basket, Tentara, dll. Saat ini pun aku bingung memerikan gambaran bidang spesifik untuk itu. Kupikir aku hanya ingin terus menjadi kuat, bukan dalam segi fisik semata, namun kuat sebagai manusia. Aku sadar betapa sakitnya perasaan tak dibutuhkan, atau tak dapat berbuat apa-apa saat dibutuhkan. Karena itu aku ingin jadi orang yang dapat diandalkan. Aku akan melindungi orang-orang yang kukasihi. Bagiku, lebih baik tak hidup sama sekali daripada tak dapat mencapai hal ini.

Haha,
Best regards,

Rei Pratama
Labels : Free Wallpapers | Supercar wallpapers | Exotic Moge | MotoGP | Free Nature | car body design

1 comments:

ahhaa.. aku tau lapangan basket ituu..
dulu, tika sempet dimarah2in bu rt gara2 main disitu gak bayar. wkwkw..

menara jam berhantu??
hemm.. kayaknya kau ga mau denger cerita soal itu. =p

tetep semangat reii..!!
semua orang saling membutuhkan satu sama lain.
setiap orang itu berharga dan penting.
begitu juga kita!! =)

 

Post a Comment