Simfoni Rintik Hujan

Pesan yang terkandung dalam hujan

Menari Bersama Ombak


Kawan, apa kau punya waktu luang?

Mari temani aku sebentar, duduk di tepi jendela ini, dan lihatlah indah dunia di luar sana.


Lihatlah pemuda itu, yang duduk sendiri di tepi laut.

Ya, yang itu.

Aku telah mengenalnya sejak pepohonan masih lebat. Dia yang menghabiskan waktu di kamarnya, mengamati dari jendela sementara anak-anak lain bermain bersama di luar. Persis seperti yang kita lakukan sekarang.

Anak yang periang, namun skill interaksinya kurang baik. Membuatnya sulit diterima di lingkungannya.

Ya, kurasa kau benar. Barangkali ia hanya belum menemukan tempat yang cocok baginya. Mungkin saat itu memang dia belum berusaha mencari tempat itu.

Dia sering datang ke laut ini, menghanyutkan perahu layar dan melihat perahu itu berjalan di atas air hingga hilang ditelan ombak. Seakan ia melepaskan impiannya.

Tahun demi tahun berlalu, dan aku masih sering melihatnya berlari dan tersenyum bersama ombak. Dia berkata bahwa dia telah bosan menjadi manusia yang lemah, dan dia akan terus berlari mengejar kekuatan. Dia masih mencari, mencari tempat dimana dia tertawa bersama mereka yang akan dipanggilnya teman. Pasti akan lebih mudah sekarang, setelah dia menentukan ingin menjadi seperti apa dirinya.

Aku ingin mengatakan padanya, bahwa tidak apa memasukkan harapan di jalannya yang keras. Lakukan yang terbaik, maka hal-hal yang baik pula lah yang akan datang mengikuti.

Aku yakin suatu saat aku akan melihatnya tersenyum bersama orang-orang yang berharga untuknya.


Semangatlah, wahai pemuda yang menari bersama ombak.

Mata Yang Berpijar Dalam Hujan


Mata yang indah,

yang dapat membuat langit malam yang cerah menjadi gelap.

Yang tatapan lembutnya,

seolah dapat menembus relung hati.

Mata itu yang menimbulkan tanda tanya,

tentang apa yang tersembunyi di balik teduhnya.

Membuat kata menjadi sulit terucap,

dan logika terabaikan.

Cahayanya memupuk harapan,

melahirkan kegelisahan dan lantunan yang merdu


Aku akan tetap menjaga nyalamu, maka teruslah bercahaya.

Jangan biarkan hujan turun di matamu,

Terus, dan teruslah bercahaya,

lebih teduh,

dan lebih terang dari bintang manapun.

Jempolku Sayang, Jempolku Malang


9 Oktober 2011

Hari ini di dojo Volcano Kyokushin, kami para siswa karateka diberitahu bahwa akan diadakan UKT, Ujian Kenaikan Tingkat, pada tanggal 30 Oktober 2011. Saat ini api semangatku berkobar. Ini akan jadi kenaikan tingkat pertamaku di Karate. Aku akan tunjukkan pada semuanya bahwa aku layak untuk diperhitungkan. Aku juga yakin hasil latihan Wushu dan Pencak silat beberapa tahun terakhir akan cukup membantu.

Porsi latihan individu-ku pun kutambah. Yang tadinya sekitar tiga kali seminggu, sekarang menjadi setiap hari. Jogging lewat Sagan, lalu ke Grha Sabha Pramana, setelah kembali ke kos latihan dilanjutkan dengan push-up, sit-up, dan kelenturan kaki. Seperti itu setiap hari, seiring kurasakan jarak tempuh lariku bertambah, dan jumlah push-up dan sit-up juga bisa ditambah tanpa ada kesulitan.


23 Oktober 2011

Fisikku semakin prima. Sudah lebih dari sekedar siap untuk UKT minggu depan. Namun di latihan sore ini diumumkan senpai pelatih bahwa ujiannya diundur ke tanggal 13 Oktober. Agak kecewa memang, pun aku berusaha untuk melihat sisi positifnya. Dengan ini persiapannya bisa lebih matang lagi, dan toh jadi bisa focus ke ujian mid-semester dulu di kampus.

Seminggu ke depan, latihan harian tetap dilaksanakan dengan rutin, dan ditambah usaha ekstra untuk melakukan yang terbaik di UTS semester 5 ini. Semangat!



6 September 2011

UKT tinggal seminggu lagi, dan UTS-pun hampir selesai. Sebenarnya aku yakin UKT-nya tidak akan susah, tapi dasarnya aku saja yang memang perfeksionis. Latihan se-intens ini bukan untuk persiapan UKT semata, malah sebaliknya, UKT hanya dijadikan momentum untuk memicu semangat berlatih.



9 September 2011

Hari ini, setelah selesai latihan pagi, langsung buru-buru ke kampus untuk mengikuti UTS terakhir, Morfologi. Setelah mengerjakan soal-soal yang membuat otak mau meledak itu, aku segera meninggalkan kampus dengan motor Pulsar kesayanganku.

Suasana hari ini sangat nyaman. Langit mendung namun hujan tidak turun, jalan raya pun tidak macet, menimbulkan keinginan untuk berkeliling dengan Pulsar-ku.

Aku kemudian memacu Pulsar di sepanjang boulevard UGM, kemudian mengitari Grha Sabha Pramana. Di sana, tepat di sebelah utara GSP, saat aku mengendarai Pulsar dengan kecepatan 40 km/jam, tanpa sadar pikiranku tersita ke hal lain sejenak, dan kejadiannya terjadi begitu cepat. Saat lamunanku buyar, aku menghantam mobil yang diparkir di tepi jalan. BRAK!!!

Sesaat kemudian, aku telah terbaring di tengah jalan, otakku merespon rasa sakit di sekujur tubuh. Tanganku merah semua, berlumuran darah, baju dan celanaku robek, dan motorku rubuh tak jauh dariku, masih dalam keadaan mesin menyala.

Hari ini aku mengalami kecelakaan tunggal, memalukan sekali, dan disini juga rute joggingku setiap hari? Lucunya… Singkat cerita, jempolku patah dan kukunya hancur, langsung dibawa ke Rumah Sakit dan dioperasi, dijahit kukunya dan diberi besi pelindung (entah apa sebutannya :-P)..

Pupus sudah harapanku untuk mengikuti UKT hari minggu ini. Bahkan dokter berpesan untuk beristirahat selama 3 bulan penuh. Waduh, aku jujur tidak yakin bisa melakukannya.



12 September 2011

Maaf dokter, anjuran 3 bulan beristirahat itu sangat tidak rasional. Maka dengan melawan rasa ngilu di jempol, nyeri di kaki dan luka gores panjang dari perut ke leher, aku pun mengenakan sepatu sneaker-ku dan mengconvert 3 bulan menjadi 3 hari.



  • Terima kasih untuk sokongan dan bantuan teman-teman semua, sungguh aku bukan siapa-siapa tanpa kalian.

Dan untuk jempolku tersayang, cepat sembuh ya, biar bisa latihan lagi..

Sabarlah wahai Pulsar-ku yang paling keren, I’ll fix you like anew again, buddy


Catatan Awal Tahun


Aku ingin menjadi kuat,” kataku.

Maka akupun terus berlatih, berlatih dan berlatih, meski harus muntah, pingsan dan berdarah.

“Aku ingin melihat dunia luas,”

maka akupun berguru pada para adventurer, mempelajari bahasa-bahasa dan kebijaksanaan mereka.


Apa tujuanmu, wahai sobat? Apa ideologi milikmu? Dan yang terpenting, apa yang telah engkau lakukan untuk meraih tujuan tersebut? Jangan bilang kau masih belum melakukan apa-apa, ayolah…

Tentu kita tidak mau dibilang tuan Omong-Kosong, atau pemimpi di siang bolong, kan?

Satu pertanyaan untukmu, yakni untuk mencapai impianmu itu, relakah.. relakah kau menempuh risiko kehilangan hal-hal yang berharga milikmu?

Ya, terkadang kita harus melepas sesuatu untuk dapat melanjutkan langkah menuju impian. Ini sah-sah saja, justru di sinilah kita diuji seberapa siap dan tangguh diri kita. Apakah kita orang yang plin-plan, lantas melepas impian dan berbalik arah, karena takut kehilangan hal penting tersebut? Ataukah kita termasuk orang-orang yang tetap melangkah karena sudah tahu risiko untuk sampai di tempat tujuan kita?

Lebih baik berjalan terus, meski harus menahan sakit melewati semak berduri, daripada tenggelam di lautan air mata. Mengerti maksudku bukan?

Sungguh, ini bukanlah perkataan yang tak berperasaan, melainkan sebuah determinasi, keberanian kita untuk mengambil keputusan. Sah-sah saja melepas sesuatu yang penting milik kita, asalkan kita yakin bahwa hal yang kita tuju, derajat yang kita inginkan itu, memang worth it, lebih baik dan layak untuk diperjuangkan.

Karena kesuksesan hanya untuk mereka yang berani bergerak, berani melepas sesuatu, dan berani mendapatkan sesuatu yang lebih baik.

Untuk sahabat-sahabatku di sana, yang kehilangan sesuatu di jalan kalian. Aku tak akan melarang kalian merasakan sakit, justru aku ingin menemani di sana saat kalian menitikkan air mata, atau menahan sesak di dada.

Kemudian setelah hujan reda aku akan mengulurkan tangan pada kalian, dan marilah kita berjalan beriringan dengan senyum, karena kita sedang meniti jalan para ksatria.


Salam hangat,

Rei Pratama, 2 Muharram 1433 H

One Word, Adventure!

Tulisan ini berbicara tentang kita para kaum adam (cewek juga kalo mau baca ya silahkan)..

Tak peduli di belahan dunia mana anda berasal, ada sesuatu yang sama yang ada di dalam lubuk hati setiap laki-laki, yakni sebuah hasrat untuk petualangan.

Masih ingatkah kalian saat pertama kali belajar naik sepeda? Mencoba hal baru bagi kita, kemudian saat kita meminta ayah kita untuk melepas dua roda samping? Seiring waktu berlalu, kita mulai mencoba untuk pergi sendiri tanpa pengawasan orangtua. Lebih jauh lagi, kita memacu kecepatan dengan senyum lebar menghias wajah..

Masih ingkatkah saat kita sudah beranjak remaja, hingga kini? Pergi ke tempat-tempat yang benar-benar asing untuk kita. Menyusuri jalan demi jalan yang belum kita ketahui bakal berujung ke mana.

Aku telah ada di kota ini. Jauh melintasi hutan belantara dan lautan dari tempat yang kusebut rumah. Aku menghabiskan tahun pertamaku disini dengan berkeliling, menghafal jalan, mengakrabkan diri dengan suasana yang belum familiar ini. Melintas ke kota lain, mengunjungi bukit demi bukit, pantai demi pantai. Untuk satu kata, Petualangan.

Bagi kita yang telah dewasa, ada kalanya kita terkungkung oleh kesibukan sehingga hasrat ini terkubur oleh lembaran-lembaran paper dan proposal. Lebih parahnya, sebagian orang membelokkan hasrat ini ke hal lain yang tidak ada manfaatnya justru malah mematikan nurani kita.

Adventure!

Petualangan adalah krusial untuk pria. Merupakan panggilan untuk kita. Bahkan itulah yang membentuk kita, dari situlah kita bisa mengetahui siapa diri kita sejatinya.

.

.

.

Aku ingin beranjak dari tempat ini, membuka mata untuk melihat dunia. Melintasi langit biru, menjawab panggilan laut, dan tidak akan ada gunung yang dapat menghentikanku..

Berharap untuk bertemu kalian dalam petualanganku,

wahai kalian yang penting untukku


Salam.

Encounter with The White Tiger

Byakko.. Simbolisasi salah satu dari 4 hewan suci penjaga mata angin bagi masyarakat Jepang, dilambangkan dengan Harimau putih. Saat masih anak-anak saya pernah terobsesi dengan tokoh ini, terlebih lagi saya seorang catlover sejati, ngiaw!

Harimau Putih atau Harimau Benggala (Phantera Tigris tigris) ialah sejenis harimau yang membawa gen resesif (keturunan) yang menghasilkan pewarnaan pucatnya. Hewan ini berasal dari Bangladesh, Bhutan, Republik Rakyat China, India, atau Nepal. Wujudnya juga satu lagi ciri genetik yang menyebabkan belangnya turut berwarna pudar; harimau putih sebegini pula dipanggil harimau "putih salju" atau putih sejati. Ini terjadi apabila seseekor harimau mewarisi dua salinan gen resesif bagi pewarnaan puda yang jarang ini. Harimau putih berhidung merah jambu, bertapak kaki merah jambu, berkulit kelam kelabu, bermata biru ais, dan berbulu putih atau putih kuning berbelang hitam, kelabu atau coklat.


Beberapa hari yang lalu, saya berkesempatan untuk bertemu dengan seekor kucing Putih loreng ini, berukuran hampir sebesar sapi dewasa. Melangkah gagah di balik sangkar yang untungnya cukup kuat untuk menahannya.. Benar-benar mengintimidasi dengan superioritas nya, sehingga saya sempat membeku di tanah tempat berpijak (ya ya, cuma yang cukup berani yang mendekat tanpa ragu-ragu)..

Saya dibuat takjub oleh keindahan sosoknya.. Jadi pengen menjinakkan satu ekor dan mencoba membelainya.. ayo ada yang bisa membantu merealisasikannya?

Relaksasi Akhir Pekan

Akhirnya….

Setelah sekian lama mengkotak-eskan Blog ini, tadi pagi tiba-tiba secercah rasa ingin untuk menulis kembali berkelebat dikepala. Jadi, selamat jumpa kembali, blogku tersayang…

Bagaimana hari kalian, sobat-sobat?

Sebenarnya hari ini tak ada yang spesial.. Matahari bersinar terik, udara panas na’udzubillah.. Aku memeluk bantal di kamar kos 3x4m ku, sambil memandangi layar dan tuts laptop.. Sarapan sudah 3 jam an yang lalu, target kosa kata Arab baru untuk hari ini sudah di luar kepala.. Aku memutuskan untuk sejenak menghentikan penulisan essay X ku dan mulai curhat lagi di blog ini…

Sabtu, 15 Januari 2011..

Hari ini akhirnya dapat kesempatan bersantai setelah minggu yang penuh dengan ujian dan agenda-agenda kegiatan lainnya, yang mulai besok akan meraung-raung lagi untuk minta diselesaikan.

Overall, minggu ini menakjubkan sekali, dimana aku dapat belajar banyak hal. Aku bicara tentang komitmen, tanggung jawab, kewajiban, dan hasrat.

Minggu ini dibuka dengan latihan silat dan ujian.. Kemudian dilanjutkan oleh hari berangin kencang yang fantastis, lantas ditutup oleh sidang umum KMIB yang melelahkan, dimana aku merangkap 2 posisi sekaligus, BP dan Pimpinan Sidang, weleh..

Senin depan rencananya rihlah jurusan ke Jakarta, harapannya sih untuk refreshing, namun semoga saja bukannya menambah beban pikiran baru lagi..

Youps, sesi curhat selesai, lanjut ke artikel selanjutnya… ;)