Simfoni Rintik Hujan

Pesan yang terkandung dalam hujan

Lautan Anggrek Kuning

Satu langkah telah dibuat. Tulisan ini adalah tentangku, tentang embun, tentang anggrek, dan tentang hujan.

Rei Putra Pratama, seorang pemuda genap 20 tahun yang aneh karena berbeda dengan yang lain. 20 tahun yang singkat kulalui dengan taburan impian-impian, satu demi satu impian tersebut gugur dan digantikan dengan impian yang lainnya. Selalu begitu. Mmm.. bisa dibilang aku ini peselancar impian, hehe, apaan sih.

Melihat dunia untuk pertama kalinya pada tanggal 30 April 1990, sekedar catatan, untuk tahun kelahiran tersebut saat ini banyak banget orang yang nda mau percaya, kenapa ya? Yah, kota yang beruntung menjadi tempat aku lahir namanya Teluk Bayur, kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Ada lagunya tuh.. Selamat tinggal Teluk Bayur permai..

Masa kecilku selalu menyenangkan untuk diingat. Disana ada aku, ayah dan ibu yang berjalan kaki diiringi instrumen suara burung dan monyet yang berharmoni dengan embun tebal di bukit hijau itu. Begitu indah. Aku doyan banget mandi di bak yang ditaruh di halaman belakang rumah, biasanya aku selalu memenuhi bak dengan busa sabun dee-dee "tidak pedih di mata", sambil memandang ke sekitar yang selalu berkabut, radius pandangan pun jelas tak sampai sepuluh meter. Juga masih terang di ingatan saat aku berlari di sepanjang jalan yang dibanjiri lautan anggrek kuning di depan rumah.

Saat ayah dan ibu berangkat ke kantor, aku mengurung diri di loteng rumah, menyibukkan diri dengan bertumpuk-tumpuk buku tua peninggalan kakek dan paman-pamanku yang ada di sana. Yup, saat anak-anak seusiaku bermain di luar, aku lebih banyak berada di ruangan tersebut, meniti kata demi kata, buku demi buku. Rasanya aku benar-benar bisa melihat dunia hanya dengan duduk sendiri di dalam sana. Banyak buku ditulis dengan bahasa Inggris. Saat itu mana ada ceritanya aku ngerti bahasa Inggris, tapi aku tetap membalik halaman demi halaman buku-buku tersebut, meski hanya untuk liat gambarnya aja.

Masih ingatkah kalian, apa kosakata noun pertama kalian? Aku ingat, milikku adalah "airplane"....

Begitu masuk SD, aku bertemu banyak teman yang menyenangkan. Kami lalui 6 tahun kemudian dengan saling bergandengan tangan. Tawa, tangisan, sakit, senang, berantem, nyontek, bolos semuanya berbaur menjadi satu. 6 tahun di sana, 6 tahun juga angka 1 selalu menghiasi kolom peringkat di buku raporku. Aku adalah Flint, anggota 4 sekawan bos di kelas, nomor 2. Saat itu ada satu kalimat syair yang membekas di benak, dari sheila on7, "tak pernah kita pikirkan ujung perjalanan ini, tak usah kita pikirkan ujung perjalanan ini."

Di SMP aku belajar hal-hal yang baru. Disitu aku belajar kesuperioritasan di kalangan siswa, pengkhianatan dan darah. Disitu juga aku berkenalan dengan rasa sakit yang menyesak di dada. Di kelas 2, waktu itu minggu pagi, aku menyebabkan satu sahabatku meninggal dunia.

Masa SMA ku, mmmm, sulit untuk dituangkan dalam tulisan. Aku dingin, tak banyak omong, tertutup dan tak pandai bergaul. Hehe. Tapi teman-teman yang kudapat disana adalah teman-teman terbaik yang bisa diharapkan. Kalian tak mungkin terlupakan apalagi terganti di sini, hanya ingin kalian tahu.

Aku mendapatkan teman satu persatu dengan susah payah, aku tak akan membuang mereka apapun yang terjadi.. he, aku sok cool seperti biasa nih sobat..

Check me later, okay...?

Salam hangat dariku,
untuk kalian

NB. Karena suatu pertimbangan, ada sedikit perubahan yang saya lakukan dalam posting ini
Labels : Free Wallpapers | Supercar wallpapers | Exotic Moge | MotoGP | Free Nature | car body design

0 comments:

Post a Comment